Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Hormon ini memiliki peran penting dalam mempertahankan dan mendukung perkembangan janin. HCG juga terkenal karena penggunaannya dalam diet kontroversial yang diklaim dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat.
Peran HCG dalam Kehamilan: HCG mulai diproduksi oleh plasenta segera setelah implantasi embrio pada dinding rahim. Hormon ini memiliki beberapa fungsi penting selama kehamilan, antara lain:
- Merangsang produksi progesteron: HCG merangsang korpus luteum di ovarium untuk terus memproduksi progesteron, yang penting untuk mempertahankan kehamilan[1].
- Mendukung perkembangan plasenta: HCG membantu pembentukan dan perkembangan plasenta, yang menyediakan nutrisi dan oksigen bagi janin[2].
- Penanda kehamilan: Keberadaan HCG dalam urin atau darah merupakan indikator kehamilan dan sering digunakan dalam tes kehamilan[3].
Diet HCG Kontroversial: Diet HCG pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Albert Simeons pada tahun 1954. Diet ini melibatkan pembatasan kalori yang ekstrem (biasanya sekitar 500 kalori per hari) dikombinasikan dengan suntikan atau tetes HCG. Simeons mengklaim bahwa HCG dapat memobilisasi lemak dari cadangan tubuh, mengurangi rasa lapar, dan mencegah hilangnya massa otot selama diet[4].
Namun, efektivitas dan keamanan diet HCG masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan selama diet HCG terutama disebabkan oleh pembatasan kalori yang ekstrem, bukan karena efek HCG itu sendiri[5,6]. Selain itu, diet HCG yang tidak seimbang dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, dan ketidakseimbangan elektrolit[7].
Organisasi kesehatan seperti American Society of Bariatric Physicians dan Food and Drug Administration (FDA) tidak merekomendasikan penggunaan HCG untuk tujuan penurunan berat badan[8,9]. Mereka menekankan bahwa cara yang sehat dan berkelanjutan untuk menurunkan berat badan adalah melalui perubahan gaya hidup, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur.
Kesimpulannya, HCG memiliki peran penting dalam kehamilan, tetapi penggunaannya dalam diet penurunan berat badan masih kontroversial dan tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mencoba diet atau pengobatan penurunan berat badan apa pun.
Referensi:
- Cole LA. (2010). Biological functions of hCG and hCG-related molecules. Reproductive Biology and Endocrinology, 8, 102.
- Norris W, Nevers T, Sharma S, Kalkunte S. (2011). Review: hCG, preeclampsia and regulatory T cells. Placenta, 32 Suppl 2, S182-S185.
- Stenman UH. (2013). Immunoassay standardization: Is it possible, who is responsible, who is capable?. Clinical Chemistry, 47(5), 815-820.
- Simeons AT. (1954). The action of chorionic gonadotrophin in the obese. Lancet, 267(6845), 946-947.
- Lijesen GK, Theeuwen I, Assendelft WJ, Van Der Wal G. (1995). The effect of human chorionic gonadotropin (HCG) in the treatment of obesity by means of the Simeons therapy: a criteria-based meta-analysis. British Journal of Clinical Pharmacology, 40(3), 237-243.
- Bosch B, Venter I, Stewart RI, Bertram SR. (1990). Human chorionic gonadotrophin and weight loss. A double-blind, placebo-controlled trial. South African Medical Journal, 77(4), 185-189.
- Robb-Nicholson C. (2010). By the way, doctor. I've been trying to lose weight for a long time and nothing seems to work. What do you know about the HCG diet?. Harvard Women's Health Watch, 17(10), 8.
- American Society of Bariatric Physicians. (2009). Use of HCG in the treatment of obesity. Obesity Management, 5(3), 93-94.
- U.S. Food and Drug Administration. (2020). Questions and Answers on HCG Products for Weight Loss. Retrieved from https://www.fda.gov/drugs/medication-health-fraud/questions-and-answers-hcg-products-weight-loss
0 Komentar