Pemeriksaan Urine Carik Celup: Sejarah, Penjelasan, dan Proses Analitik

 


1. Sejarah

Pemeriksaan urine menggunakan metode carik celup (dipstick) memiliki sejarah yang panjang dalam dunia medis. Metode ini diperkenalkan pada awal abad ke-20 sebagai cara sederhana dan cepat untuk menganalisis komposisi urine. Sebelum adanya teknologi modern, analisis urine dilakukan dengan cara visual dan kimiawi yang lebih rumit.
Pada tahun 1950-an, penggunaan strip tes urine mulai berkembang dengan ditemukannya metode reaksi kimia yang lebih efisien. Inovasi ini memungkinkan dokter untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap berbagai kondisi medis hanya dengan menggunakan sampel urine. Seiring berjalannya waktu, teknologi ini semakin berkembang dengan penambahan parameter yang dapat diuji dan peningkatan akurasi hasil.

2. Penjelasan

Pemeriksaan urine carik celup adalah metode analisis yang menggunakan strip tes untuk mendeteksi berbagai komponen kimia dalam urine. Strip ini dilengkapi dengan bantalan reagen yang bereaksi dengan zat tertentu dalam urine, menghasilkan perubahan warna yang dapat diinterpretasikan untuk menentukan adanya kondisi medis tertentu.
Beberapa parameter yang umum diuji menggunakan metode ini meliputi:
  • Glukosa: Menunjukkan adanya diabetes jika kadar glukosa tinggi.
  • Protein: Dapat menunjukkan masalah ginjal jika terdeteksi dalam jumlah besar.
  • pH: Mengindikasikan keasaman atau alkalinitas urine.
  • Keton: Menunjukkan metabolisme lemak yang meningkat, sering kali terkait dengan diabetes atau diet ketogenik.
  • Leukosit dan Nitrit: Menunjukkan kemungkinan infeksi saluran kemih.

3. Pra Analitik, Analitik, dan Pasca Analitik

Proses pemeriksaan urine carik celup dapat dibagi menjadi tiga fase utama: pra analitik, analitik, dan pasca analitik.

a. Pra Analitik

Fase pra analitik mencakup semua langkah yang dilakukan sebelum pengujian dilakukan:
  • Pengumpulan Sampel: Urine harus dikumpulkan dengan benar menggunakan wadah steril. Sampel midstream (diambil di tengah aliran) adalah yang paling dianjurkan untuk menghindari kontaminasi.
  • Persiapan Strip Tes: Pastikan strip tes belum kadaluarsa dan disimpan dalam kondisi yang tepat (kering dan sejuk).
  • Pembersihan Area Pengambilan: Area genital harus dibersihkan sebelum pengambilan sampel untuk mengurangi risiko kontaminasi.

b. Analitik

Fase analitik adalah tahap di mana strip celup dicelupkan ke dalam sampel urine:
  • Celupkan Strip: Strip dicelupkan ke dalam urine selama waktu yang ditentukan (biasanya 1 detik).
  • Pengeringan: Strip diletakkan pada permukaan datar dan dibiarkan kering selama beberapa detik sebelum membaca hasil.
  • Pembacaan Hasil: Setelah waktu tunggu selesai, perubahan warna pada bantalan strip dibandingkan dengan bagan warna untuk menentukan hasilnya.

c. Pasca Analitik

Fase pasca analitik mencakup langkah-langkah setelah pengujian:
  • Interpretasi Hasil: Hasil harus diinterpretasikan dengan hati-hati, mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien dan gejala klinis.
  • Dokumentasi: Hasil harus dicatat dengan baik untuk referensi di masa mendatang.
  • Tindak Lanjut: Jika hasil menunjukkan adanya masalah, tindakan lebih lanjut seperti tes tambahan atau konsultasi dokter harus dilakukan.

4. Prinsip Kerja Setiap Bantalan Strip

Setiap bantalan pada strip tes memiliki prinsip kerja yang berbeda berdasarkan reaksi kimia yang terjadi saat bersentuhan dengan komponen urine:
  1. Bantalan Glukosa: Menggunakan enzim glukosa oksidase untuk mengubah glukosa menjadi asam glukonat, menghasilkan perubahan warna jika glukosa ada dalam urine.
  2. Bantalan Protein: Menggunakan indikator pH untuk mendeteksi protein dalam urine; perubahan warna menunjukkan keberadaan protein.
  3. Bantalan pH: Mengandung indikator pH yang berubah warna sesuai dengan tingkat keasaman atau alkalinitas urine.
  4. Bantalan Keton: Menggunakan reaksi kimia dengan aseton dan asam beta-hidroksibutirat untuk mendeteksi keton; perubahan warna menunjukkan kadar keton dalam urine.
  5. Bantalan Urobilinogen: Bereaksi dengan senyawa diazonium dalam suasana asam untuk menunjukkan kadar urobilinogen; perubahan warna menjadi merah menunjukkan keberadaan zat tersebut.
  6. Bantalan Nitrit: Menggunakan reaksi kimia untuk mendeteksi nitrit dalam urine; perubahan warna menunjukkan infeksi saluran kemih.
  7. Bantalan Leukosit: Menggunakan enzim esterase leukosit untuk mendeteksi sel-sel darah putih; perubahan warna menunjukkan adanya peradangan atau infeksi.

5. Kesalahan yang Mungkin Terjadi pada Hasil Pemeriksaan

Beberapa kesalahan dapat terjadi selama proses pemeriksaan urine carik celup yang dapat mempengaruhi akurasi hasil:
  1. Kontaminasi Sampel: Jika sampel urine terkontaminasi oleh bakteri atau zat lain sebelum pengujian, hasilnya mungkin tidak akurat.
  2. Kesalahan Pembacaan Waktu: Jika strip tidak dibaca pada waktu yang tepat setelah dicelupkan, hasilnya bisa salah interpretasi.
  3. Kondisi Penyimpanan Strip Tes: Strip tes yang disimpan di tempat lembab atau terkena sinar matahari langsung dapat kehilangan efektivitasnya.
  4. Penggunaan Urine Tidak Segar: Urine yang sudah lama disimpan dapat mengalami perubahan komposisi kimiawi, sehingga mempengaruhi hasil tes.
  5. Interferensi Zat Lain: Zat tertentu seperti vitamin C dalam jumlah tinggi dapat mengganggu reaksi kimia pada bantalan strip dan menyebabkan hasil negatif palsu.
  6. Keterampilan Pengguna: Keterampilan teknis pengguna dalam melakukan pengujian juga mempengaruhi hasil akhir; pelatihan yang kurang dapat menyebabkan kesalahan prosedur.

Kesimpulan

Pemeriksaan urine carik celup adalah alat diagnostik penting yang memungkinkan deteksi cepat berbagai kondisi medis melalui analisis sederhana dari sampel urine. Dengan memahami sejarah, penjelasan teknis, serta proses analitik dari pemeriksaan ini, tenaga medis dapat meningkatkan akurasi diagnosis dan memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien mereka. Penting juga untuk menyadari kesalahan potensial yang dapat terjadi selama proses pemeriksaan agar hasilnya tetap valid dan dapat diandalkan.

Referensi

  1. Proline Diagnostic Line. (2021). PROLINE Urine Strip - PT Prodia Diagnostic Line. Retrieved from https://proline.co.id/id/our-product/reagents/urinalysis/website-proline-urine-strip/
  2. Andaru PM. (2023). Urine Analyzer - Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakan. Retrieved from https://andarupm.co.id/urine-analyzer/
  3. Medicalogy.com. (2023). Urine Strip : Deteksi Banyak Penyakit Dengan Murah, Cepat, dan Praktis. Retrieved from https://www.medicalogy.com/blog/urine-strip-deteksi-banyak-penyakit-dengan-murah-cepat-dan-praktis/
  4. AntiTeck.com. (2024). Cara Menggunakan Strip Uji Dipstick Urine: Panduan Lengkap. Retrieved from https://antiteck.com/id/cara-menggunakan-strip-tes-dipstick-urin-panduan-lengkap/
Dengan artikel ini diharapkan pembaca mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pemeriksaan urine carik celup serta cara penggunaannya secara efektif dalam praktik medis sehari-hari.

0 Komentar